Inilah Balasan Bagi Istri yang Menafkahi Suami & Anaknya

Di era nabi, ada seseorang wanita yg jadi salah  satu istri dari teman dia shallallahu alaihi wasallam. Perempuan   tadi bernama zainab ats tsaqafiyyah. Dia mendeskripsikan wujud perempuan   yang menekuni global bisnis & pula jadi seorang pengrajin.

Dari hasil penjualan kerajinannya tadi, beliau menafkahi kehidupannya berbarengan suami dan pula anak – anaknya. Namun nyatanya apa yang telah dikerjakannya membikin dia terasa galau.

Karna tiap harinya dia nir bisa buat bersedekah & pula menghabiskan semua yg dia bisa buat keperluan famili. Beliau nir ketahui balasan untuk istri yg nafkahi suami dan juga anaknya.

Zainab berkata dalam suaminya:

“sesungguhnya kamu & pula anak kita sudah menghalangiku buat bersedekah di jalur allah. Tolong tanyakan kepada rasulullah, bila yg kulakukan ini tercantum kebaikan hendak aku  lanjutkan. Dan pula jika bukan tercantum kebaikan, saya hendak menyudahi mengerjakannya”.

Suaminya yg nyatanya abdullah bin mas’ud r. A pula menghadiri dan juga mengantarkan persoalan si istri pada rasul.

Sehabis rasul mendengar masalah yg di informasikan oleh abdullah bin mas’ud, rasul jua menanggapi sebagaimana termaktub pada kitab   hilyatul auliya:

“nafkahilah mereka (anak & jua suami) sebetulnya bagimu pahala yg engkau  infaqkan buat mereka”.

Misalnya itu cerita yg sudah terjalin saat jaman rasul masih ada & pula saat ini keadaan tadi terus sebagai dialami sang kalangan muslimin yang cukup kesusahan mencari pekerjaan buat pria & pula mudahnya mencari pekerjaan buat seseorang perempuan  .
Sampai apa yg dapat kita ambil hikmahnya hendak peristiwa tersebut adalah jikalau amal shaleh tentu hendak mendatangkan balasan yg baik.

Apa yg dicoba sang zainab ats tsaqafiyyah terhadap anak & juga suaminya menggambarkan suatu kebaikan & jua itu hendak dicatat sebagaimana sedekah yg mau dia jalani.

Ihwal ini tentu tidaklah suatu pembenaran hendak watak malas si suami dalam mencari nafkah ataupun menyuruh si istri bekerja sedangkan suami enak – enakan diam pada rumah tanpa terasa bersalah.

Keadaan abdullah bin mas’ud diatas sahih tidak memadai buat hayati tiap hari sampai – hingga istrinya juga harus lapang dada menolong si suami memperoleh pemasukan.

Lakukanlah upaya yang tersadu & pula kita bisa buat penuhi kebutuhan tempat tinggal   tangga. Apabila jua istri wajib  bekerja itu mendeskripsikan suatu trik supaya bisa penuhi kebutuhan hidup & juga bukannya buat menyirnakan kewajiban mencari nafkah buat suami.
Inilah Balasan Bagi Istri yang Menafkahi Suami & Anaknya


buat engkau  para istri yang ikut mencari nafkah. Berbahagialah karna apa yg telah kamu nafkahkan buat famili hendak dicatat jadi sesuatu amalan yang seragam dengan sedekah tanpa dikurangi sedikit juga.

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR