Kisah Driver Ojek Online Lulus S2, Kuliah Pakai Jaket Ojol Hingga Lanjut Doktor
Friday, October 18, 2019
Edit
Seorang sopir ojek online, Badrut Tamam, Warga Desa Tisno Gambar, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, berhasil menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana (S2) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember dengan predikat cum laude.
Badrut Tamam berhak menyandang gelar magister hukum dan baru diwisuda pada 12 Oktober 2019.
“Alhamdulillah, akhirnya saya menyelesaikan pendidikan S2 saya meskipun harus tertatih- tatih,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (16/10/2019).
Tamam menceritakan, dia mulai menjadi driver ojek online pada awal 2018.
Saat itu, dia sudah tercatat sebagai mahasiswa Program Pascasarjana IAIN Jember.
“Waktu itu saya sudah kuliah S2 di IAIN karena saya masuk S2 tahun 2017,” ungkapnya.
Selama kuliah, lanjut dia, harus pintar mengatur dan membagi waktu, antara jam kuliah dan jam kerja sebagai driver ojek online.
“Harus berbagi waktu, ya kalau waktu kuliah, saya off-kan dulu aplikasinya. Begitu selesai kuliah, saya langsung narik lagi,” katanya.
Tamam mengaku melanjutkan kuliah ke pascasarjana karena belum puas dengan ilmu yang dia peroleh saat ini.
“Saya enggak puas dengan ilmu yang saya dapat saat ini dan saya haus akan ilmu. Maka, saya terus ingin belajar, belajar, belajar, dan terus belajar,” ujar dia.
Selama mengikuti kuliah di kelas, Tamam tidak pernah melepas jaket seragam ojek online.
“Saya selalu pakai jaket Go-Jek ketika kuliah di kelas, dan saya tidak pernah malu. Toh, yang saya lakukan adalah untuk mencari ilmu, dan pekerjaan ini adalah pekerjaan halal,” ucapnya.
Tamam mengaku, saat kuliah dulu, dirinya sempat tertatih-tatih, terutama saat akan membayar biaya kuliah.
“Ya, namanya pendapatan driver ojek, juga tidak menentu pendapatannya. Tapi, alhamdulillah ada saja jalannya hingga akhirnya saya menyelesaikan pendidikan ini,” katanya.
Saat ini, Tamam mengaku akan terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Saya akan lanjutkan pendidikan ke jenjang doktor, tidak ada kata menyerah, karena saya yakin, pasti ada jalan, apalagi saya mencari ilmu,” katanya.
Sementara itu, paman Badrut Tamam, Ubaidillah, mengaku bangga dengan prestasi yang telah diraih keponakannya tersebut.
“Anaknya memang bersemangat untuk mencari ilmu. Saya sejak awal selalu mendukung dia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” katanya.
Dia berharap Tamam tidak mudah menyerah, apalagi saat ini yang bersangkutan sudah berkeluarga.
“Bulan April kemarin dia menikah dan istrinya selalu mendukung dia untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Jadi, saya sangat bangga karena istrinya mendukung karier suaminya,” ujarnya.
Sumber: tribunnews.com