Menurut Islam, Ini 6 Dosa Suami Pada Istri
Friday, November 29, 2019
Edit
Kehidupan rumah tangga itu di isi oleh dua orang yaitu laki-laki dan perempuan yang sama-sama saling mengisi, saling melengkapi, saling mengerti, saling terbuka, saling memberi solusi, menasehati dan saling percaya sehingga bisa membangun rumah tangga berjalan bahagia, harmonis bahkan hingga langgeng selamanya. Dan yang paling penting adalah menggapai rumah tangga yang di ridhoi Allah serta termasuk ke dalam golongan orang yang beriman dan bertaqwa.
Inilah 6 Sumber Dosa Suami Terhadap Istri Menurut Islam
Pasangan suami-istri memiliki peran yang berbeda. Di dalam Islam suami menjadi kepala rumah tangga yang mana memiliki tanggung jawab yang sangat besar salah satunya adalah mencari nafkah untuk menafakahi keluarganya juga sebagai pendidikan anak-anaknya. Akan tetapi ada saja masalah yang datang silih berganti, namun jangan sampai menghadapi masalah dengan kekerasan sehingga tidak berakibat buruk pada rumah tangga dan berujung dosa.
Terdapat beberapa kesalahan didalam rumah tangga yang menyebabkan istri atau pun suami berdosa kepada Allah karena tidak melakukan tugasnya dengan baik. Misal suami melakukan kesalahan sehingga berujung dosa kepada istirnya. Berikut ini Dosa suami kepada istri
1. Tidak Pernah Mengajarkan atau Memberi Pendidikan Agama Kepada Istrinya
Setiap laki-laki pasti menginginkan istri yang sholeha, akan tetapi tidak semua perempuan bisa menjadi istri soleha akan tetapi bisa menjadi orang yang sholeha jika terpengruh oleh orang terdekatnya misal suaminya. Jika sang suami mampu mengajarikan hal-hal baik dengan ilmu agama juga pendidikannya maka hal tersebut menjadi modal untuk menjadi istri yang shaleha.
Karena sangat berbahaya jika suaminya tidak mengajarkan ilmu agama juga pendidikan kepada istrinya. Tentu hal tersebut berbahaya jika sang istri tidak tahu bagaimana caranya shalat dengan baik, bagaimana hukum haid dan nifas, tidak tahu melayani suami dengan baik dan mendidik anak dengan cara islam. Jika hal ini terjadi maka suami tahu namun tidak mengajarkannya kepada istri maka suaminya berdosa.
2. Selalu Mencari Kekurangan dan Kesalahan Istrinya
Didalam pernikahan itu pasti ada hal yang tidak disuka dari pasangannya, sehingga mencari kekurangan dan kelemahan pasangannya hanya karena tidak suka.
Dalam kehidupan rumah tangga terkadang salah satu pasangan sering melampiaskan ketidaksukaannya dengan cara mencari kekurangan dan kelemahan pasangannya sendiri misal suami sering melontarkan kata-kata membuat istri sakit hati atau bilang istrinya kurang cantik, kurang pandai dan lain sebagainya. Jika hal ini selalu dilakukan suami maka akan membuat hati istri terluka.
Ketahuilah, barang siapa yang selalu mencari keburukan saudaranya sendiri maka Allah SWT akan mencari aibnya. Maka dari itu hendaknya seorang suami harus bersabar serta selalu menahan diri dari kekurangan istrinya sendiri. Jika tidak maka suami akan berdosa.
3. Suami Memberi Hukuman Tidak Sesuai Kesalahan Istri
Ketika istri melakukan kesalahan lalu suami menghukum terlalu berat termasuk zalim kepada istri. Dinatara bentuk kezaliman tersebut adalah:
[a]. Memukul di tahap awal pemberian hukuman
Allah SWT telah berfirman :
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya : “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” – An-Nisa : 34
[b]. Mengusir Isteri dari Rumah Tanpa Ada Sebab yang Jelas
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَطَلِّقُوهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَأَحْصُوا الْعِدَّةَ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ ۖ لَا تُخْرِجُوهُنَّ مِنْ بُيُوتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ ۚ لَا تَدْرِي لَعَلَّ اللَّهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذَٰلِكَ أَمْرًا
Artinya : “Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru.” – At-Talaq Ayat 1
[c]. Memukul Wajah, Mencela dan Menghina Istri
Ada seseorang yang datang bertanya kepada Rasulullah, apakah hak isteri ke atas suaminya?.Baginda menjawab :
“Dia (suami) memberinya makan jika dia makan, memberinya pakaian jika dia berpakaian, tidak memukul wajah, tidak memburuk-burukkan dan tidak memboikot kecuali di dalam rumah.” (Riwayat Ibnu Majah, disahihkan oleh Al Albani)
4. Suami Pelit Dalam Memberi Nafkah, Baik itu Lahir Maupun Batin
Suami itu wajib memberi nfakah kepada istri, sebagaimana ditetapkan di dalam al-Quran, yang mana istri berhak mendapatkan nafkah sebab ia sudah menjadi halal untuk disenangi, sudah menanati suaminya, tinggal dirumahnya, mengatur rumahnya, mengasuh serta mendidik anak-anaknya.
5. Sumai Bersikap Keras dan Kasar Terhadap Istrinya
Rasulullah SAW bersabda: “Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap isteri-isterinya.” (Riwayat Tirmidzi, disahihkan al Albani).
Suami harus bersikap baik kepada istrinya, harus bersikap lembut dan jangan kasar. Diantara bentuk sikap lembut seorang suami adalah bergurai, menyuapkan makakanan dan menggil istri dengan sebutan mesra.
6. Suami Berpoligami Karena Nafsu Bukan Tuntunan Agama
Islam memang mensyariatkan laki-laki untuk menikah lebih dari dua, akan tetapi jika suami tidak mampu memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap istrinya dengan benar terutama istri pertamanya juga anaknya-anaknya maka sang suami berdosa. Allah SWT telah berfirman :
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا
Artinya : “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” – An-Nisa : 3
Suami boleh menikah lagi, akan tetapi jika sekiranya tidak bisa berlaku adil dan tidak bisa bertanggung jawab maka lebih baik lupakan niat untuk menikah lagi.
Itulah beberapa kesalahan suami yang menyebabkan dosa kepada istri. Karena suami juga akan mendapatkan dosa besar jika lalai dalam tugasnya memimpin keluarga. [aleniasenja.com]