Rezeki Itu Tidak Ada Kaitannya Dengan Ijazah


Rezeki itu datang dari Allah, semua yang kita nikmati adalah rezeki pemberiannya. Mulai dari kita bangun pagi sampai terbenam matahari tidak terhitung nikmat rezeki yang kita rasakan, tetapi banyak dari kita yang tidak menyadarinya. Rezeki itu tidak semata-mata materil atau harta yang kita dapatkan, setiap nafas yang kita hembuskan adalah rezeki yang cuma-cuma kita dapatkan atas pemberian dariNya.

Sebahagaian orang berpikir semata-mata bahwa uang adalah rezeki, untuk mendapatkannya mereka akan berusaha dengan sekuat tenaga, mulai dari pagi sampai petang hari mereka disibukkan dengan bekerja mengumpulkannya, dan apabila mereka tidak mendapatkannya, mereka akan berkeluh kesah. Inilah mereka yang tidak tahu cara bersyukur dengan apa yang telah dinikmatinya.

Memang tidak ada yang membantah tentang hal itu, uang adalah salah satu bentuk rezeki diantara rezeki-rezeki yang Tuhan curahkan buat kita manusia. Namun jangan hanya karena hari ini sulitnya mendapatkan uang kita menganggap tidak mendapatkan rezekiNya, padahal dengan masih diberikan kesehatan dan kekuatan itu melebihi dari nilai uang yang kita dapatkan sehari-hari.

Maka nikmat apalagi yang kita dustakan, masalah rezeki, Allah Swt sudah mengaturnya. Tidak ada satu makhluk pun didunia ini yang luput dari nikmat rezeki. Mulai dari manusia, hewan dan tumbuhan semua telah diatur rezekinya. Tinggal kita makhluk yang berusaha untuk mencarinya.

Walaupun Allah Swt telah berjanji untuk memberikan rezeki, bukan berarti kita hanya duduk berpangku tangan menunggu uang jatuh dari langit. Tetapi harus ada reaksi dari kita untuk mengais dengan berbagai macam cara yang sesuai dengan profesi dan kemampuan yang kita miliki.

Seorang petani akan mendapatkan rezekinya jika panen tiba, setelah bersusah payah dengan penuh kesabaran berusaha merawat tanamannya. Banyak dan sedikit hasil panen yang didapatkan merupakan rezeki yang wajib disyukurinya. Begitu juga halnya orang lain, baik itu pedagang, pegawai, nelayan, buruh dan wiraswasta lainnya.

Selanjutnya untuk mendapatkan rezeki yang melimpah, itu jangan kita kaitkan dengan ijazah yang kita miliki, karena ijazah tidak menjamin seseorang untuk mendapatkan rezeki banyak. Coba kita perhatikan dizaman milenial ini, banyak sekali lulusan-lulusan perguruan tinggi. Apakah ijazah mereka dapat menjamin kehidupan dan rezeki mereka?..

Kenyataannya banyak sekali para lulusan perguruan tinggi yang menjadi pengangguran. Ijazah mereka hanyalah sebuah pembuktian bahwa mereka telah lulus secara akademis sebagai seorang yang terpelajar. Bukan berarti setelah mendapatkan ijazah rezeki akan mengalir dengan sendirinya.

Ijazah hanya sebagai alat untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang kita miliki. Sesungguhnya ilmu dan pengalaman yang kita dapatkan baik ketika sekolah atau kuliah ataupun otodidak, itulah yang menjadi tolak ukur untuk membangun sebuah usaha demi mendapatkan uang.

Seseorang yang tidak mempunyai ijazah masih bisa hidup dan mendapatkan rezeki (uang), para petani, nelayan, pedagang, tukang-tukang, mereka tidak membutuhkan ijazah. Berusaha dengan skil dan pengalaman yang dimilikinya, mereka mampu menghasilkan banyak rezeki (uang).

Kesimpulannya, rezeki itu tidak semata-mata hanyalah uang atau harta lainnya. Rezeki tidak ada kaitannya dengan ijazah yang kita miliki. Ijazah hanyalah sebuah penghargaan yang akan menjadi syarat bagi seseorang yang ingin bekerja dikantor-kantor dan perusahaan-perusahaan. Berusaha dengan skil dan pengalaman (wiraswasta) itu lebih berarti daripada mencari sebuah pekerjaan dengan mengandalkan selembar ijazah.

Artikel Asli

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR