Ahlak islam yang menjadi landasan semua prilaku adalah takwa



 Berani bisa berarti positif dan bisa juga negatif. Di zaman ini masyarakat sering melakukan  keberanian yang negatif yang dulunya sangat ditakuti oleh umat muslim, seperti berani melawan orang tua,minum-minuman keras, merampok dan sebagainya. Tentu saja berani yang seperti itu bukan berani yang diharapkan, akan tetapi harus dijauhi oleh seorang muslim. Akan tetapi berani yang diharakan oleh ajaran agama islam adalah berani membela kebenaran.


Berani sering disebut dengan Syaja-ah(dalam islam). Dalam kamus besar  bahasa Indonesia  berani diartikan mempunyai hati yang mantap dan pecaya diri yang mantap, percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan dan sebaginya. Lawan dari sifat berani adalah jabun(pengecut atau penakut). Pemberani adalah orang yang berani membela kebenaran dangan resiko apapun dan takut untuk bernuat yang tidak benar.


Bentuk-bentuk keberanian


Berani dalam menghadapi musuh dalam peperangan dijalan Allah( jihad fisbilillah).

Umat islam harus berani berperang untuk menegakkan kebenaran dan agama Allah (Islam). Berperang bagi orang islam akan selalu membawa keuntungan, baik menang maupun kalah. Jika seorang muslim gugur dimedan perang(mati syahid) maka maka balasannya syurga, dan jika menang maka akan mendapatkan kehormatan dan rampasan perang(harta). Tapi perang dalam islam tidak boleh membunuh wanita dan anak-anak.


Keberanian untuk menegakkan kebenaran

Seorang pemberani dituntut untuk bisa menyampaikan kebenaran kepada siapa pun.


Nabi Muhammad SAW, bersabda :


“jihad yang paling afdhal adalah memperjuangkan keadilan dihadapan penguasa yang dzalim”.


Untuk itu seorang muslim harus menegakkan keberanian kepada siapun baik, kalangan masarakat bawah maupun penguasa.


Keberanian untuk mengendalikan hawa nafsu

Keberanian untuk melawan hawa nafsu ini termasuk perjuangan(jihad) yang berat, sebab yang dihadapi tidak kelihatan dan ada pada diri kita sendiri. Nafsu merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari manusia dan nafsu tidak mungkin bisa dihilangkan akan tetapi yang harus diupayakan harus melawan nafsu atau mengendalikan nafsu. Jika nafsu dikendalikan maka nafsu akan bisa tenang, sehingga akan mengantarkan seseorang kesurga.


Sumber keberanian


Menurut Ro’ib Abdul ha sedikitnya ada 7 faktor keberanian


Rasa takut kepada Allah

Lebih mencintai akhirat

Tidak takut kepada kematian

Tidak ragu-ragu

Tidak monomer satukan materi

Tawakal dan yakin kepada Allah

Hasil pendidikan

Yang ke 7 ini harus kita tanamkan sejak kecil pada anak-anak kita. Tidak takut pada takhayul, mitos, dan sejenisnya. Lalau kita tanamkan keberanian untuk berkata jujur, menghadapi permasalahan, bertanggung jawab dan memerangi musuh islam.


Artikel Asli

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR