4 Makanan Akhli Nerak4, Pedih dan Tidak Menghilangkan Lapar
Manusia yang ingkar pada Allah dengan perintah serta larangan-Nya hendak di masukkan kedalam api nerek4.
Para penunggu Nerak4 hendak mendapatkn siksaan serta santapan yang sangat“ istimewa” yang belum sempat terbayang sebelumnya.
Ada banyak santapan yang disiapkan untuk penduduk nerak4 sesuai dengan nerak4 mana dia masuk.
Inilah sebagian santapan ahli nereka yang hendak disuguhkan yang sangat aneh, sebagai berikut:
Kesatu, Zaqqum
Zaqqun merupakan santapan ahli nerak4 yang berasal dari tumbuhan yang diciptakan dari api.
Zaqqum pula ialah santapan yang kurang baik serta jahat.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa:
لوأنَّقطرةًقَطِرَتْمنالزَّقُّومِفيالأرضِلأَمَرَّتْعلىأهلِالدنيامعيشتَهمفكيفَبمنهوَطعامُهُوليسلهطعامٌغيرُه
“ Bila setetes air dari tumbuhan zaqqum jatuh menetes ke bumi, maka bakal merusak kehidupan penduduk dunia. Jadi, gimana dengan orang yang memakannya?”
( HR Ahmad Syakir dalam Musnad Ahmad, dari jalur Mujahid bin Jabr al- Makki, dengan sanad yang sahih)
Kedua, Ghislin
Ghislin merupakan nanah orang- orang nerak4 dengan derajat temperatur yang besar sehingga panas. Amat Rasanya tidak lezat, serta bau.
Santapan ini dikhususkan untuk penunggu nerak4 yang sudah berbuat dosa di jalan yang lurus.
Perihal itu sebagaimana firman Allah SWT dalam pesan Al- Haqqah ayat 35- 37:
فَلَيْسَلَهُالْيَوْمَهَاهُنَاحَمِيمٌ*وَلَاطَعَامٌإِلَّامِنْغِسْلِينٍ*لَّايَأْكُلُهُإِلَّاالْخَاطِئُونَ
“ Dan tiada( pula) makanan sedikitpun( menurutnya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang- orang yang berdosa.”
Ketiga, Dhari’
Dhari’ merupakan tumbuhan di nerak4 dengan jarum yang kering serta tidak mempunyai daun. Santapan yang ketiga ini sangat kejam, jahat, kurang baik, serta getir.
Tubuh orang yang makan santapan ini tidak bikin gemuk badannya serta tidak melenyapkan rasa lapar.
Allah SWT berfirman dalam surat Al- Ghasyiyah ayat 6- 7:
لَّيْسَلَهُمْطَعَامٌإِلَّامِنضَرِيعٍ*لَّايُسْمِنُوَلَايُغْنِيمِنجُوعٍ
“ Mereka tiada mendapatkan makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak bikin gemuk serta tidak pula menghilangkan lapar.”
Keempat, Dzaghussah
Ibnu Abbas menafsirkan kalau santapan itu merupakan santapan yang melekat di kerongkongan, senantiasa terletak di dalam, serta tidak keluar- masuk.