Inilah Shalat Sunnah yang Ganjarannya Rumah Megah di Surga
Ada banyak shalat sunnah yang dilaksanakan secara berjamaah. Seperti shalat Idul Fitri dan Adha serta shalat Gerhana dan Istisqa (untuk memohon turunnya hujan).
Dalam buku Menjawab 1001 Soal Keislaman M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat dua rakaat setelah maghrib.
Pada rakaat pertama Nabi terbiasa membaca surat Al-Kafirun dan surat Qul Huwa Allahu Ahad pada rakaat kedua. Setiap surat, dibaca setelah Al-Fatihah.
Pada riwayat melalui Anas bin Malik yang menafsirkan firman Allah dalam surat As-Sajdah ayat 16, para sahabat Rasulullah SAW sering shalat sunnah antara Maghrib dan Isya (HR Abu Dawud).
At-Tirmidzi juga meriwayatkan sebuah hadits yang menyatakan “Siapa yang sholat sesudah Maghrib dua puluh rakaat, maka Allah akan membangun untuknya rumah di surga.”
Adapun surat As-Sajdah ayat 16 berbunyi :
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ ٱلْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Tatajāfā junụbuhum ‘anil-maḍāji’i yad’ụna rabbahum khaufaw wa ṭama’aw wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn.
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Waktu yang dilarang melaksanakn sholat menurut ulama adalah setelah shalat subuh sebelum dhuha dan sesudah shalat ashar sampai waktu maghrib.
Selain itu, pada dasarnya tidak dilarang mendirikan shalat. Walau demikian mengikuti Rasulullah SAW adalah pilihan lebih baik.