Kisah Nabi Idris Diperlihatkan Surga dan Neraka

Kisah Nabi Idris Diperlihatkan Surga dan Neraka

Tiap hari Malaikat Izrael serta Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan." Bisakah engkau bawa aku melihat surga serta neraka?"


" Wahai Nabi Allah, lagi- lagi permintaanmu aneh," kata Izrael.


Sehabis Malaikat Izrael meminta izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang mau dilihatnya.


" Ya Nabi Allah, kenapa mau melihat neraka? Apalagi para Malaikat juga khawatir melihatnya," kata Izrael.


" Terus terang, aku khawatir sekali kepada Azab Allah itu. Tetapi mudah- mudahan, iman aku jadi tebal sehabis melihatnya," Nabi Idris menarangkan sebabnya.


Wajah Malaikat Ridwan senantiasa berseri- seri di hiasi senyum ramah. Siapapun hendak bahagia memandangnya. Perilakunya amat sopan, dengan lemah lembut dia mempersilahkan para penunggu surga buat memasuki tempat yang mulia itu.


Waktu memandang isi surga, Nabi Idris kembali hampir pingsan sebab terpesona. Seluruh yang terdapat di dalamnya begitu indah serta luar biasa. Nabi Idris terpukau tanpa dapat berkata- kata memandang panorama alam sangat indah di depannya." Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah" ucap Nabi Idris beulang- ulang.


Nabi Idris memandang sungai- sungai yang airnya bening serupa kaca. Di pinggir sungai ada pohon- pohon yang batangnya dibuat dari emas serta perak. Terdapat pula istana- istana pualam untuk penunggu surga. Tumbuhan buah- buahan terdapat disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum serta harum.


Waktu berkelana di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka merupakan para bidadari yang menawan jelita serta anak- anak muda yang amat tampan mukanya. Mereka bertingkah laku serta berdialog dengan sopan.


Tiba- tiba Nabi Idris mau minum air sungai surga." Bolehkah aku meminumnya? Airnya nampak sejuk serta segar sekali."


" Silahkan minum, inilah minuman buat penunggu surga." Jawab Izrael. Pelayan surga tiba mengantarkan gelas minuman berbentuk piala yang dibuat dari emas serta perak. Nabi Idris juga minum air itu dengan nikmat. Ia amat bersyukur dapat menikmati air minum yang begitu fresh serta luar biasa lezat. Tidak sempat terbayangkan olehnya terdapat minuman selezat itu." Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah," Nabi Idris mengucap syukur berulang- ulang.


Sehabis puas memandang surga, tibalah waktunya berangkat untuk Nabi Idris buat kembali ke bumi. Tetapi dia tidak ingin kembali ke bumi. Hatinya telah terpikat keelokan serta kenikmatan surga Allah.


" Aku tidak ingin keluar dari surga ini, aku mau beribadah kepada Allah hingga hari kiamat nanti," kata Nabi Idris.


" Tuan boleh tinggal di sini sehabis kiamat nanti, sehabis seluruh amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan dapat menghuni surga bersama para Nabi serta orang yang beriman yang lain," kata Izrael.


" Tetapi Allah itu Maha Pengasih, paling utama kepada Nabi- Nya. Kesimpulannya Allah mengkaruniakan suatu tempat yang mulia di langit, serta Nabi Idris jadi salah satunya Nabi yang menghuni surga tanpa hadapi kematian. Waktu dinaikan ke tempat itu, Nabi Isris berumur 82 tahun.


Firman Allah:" Serta ceritakanlah Idris di dalam Al- Qur’ an. Sebetulnya dia merupakan orang yang sangat membetulkan serta seseorang Nabi, serta kami sudah mengangkatnya ke martabat yang besar."( QS Al- Anbiya: 85- 86).


Pada disaat Nabi Muhammad lagi melaksanakan ekspedisi Isra’ Mi’ raj ke langit, dia berjumpa Nabi Idris." Siapa orang ini? Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang mendampinginya waktu itu.


" Inilah Idris," jawab Jibril. Nabi Muhammad menemukan penjelasan Allah tentang Idris dalam Al- Qur’ an Pesan Al- Anbiya ayat 85 serta 86, dan Surat Maryam ayat 56 serta 57. 

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR