Masya Allah, Bocah Ini Baca Alquran Sambil Menangis, Tubuhnya Berdarah
Seorang bocah laki-laki terlihat sedang membaca Alquran sambil menangis. Video yang megharukan ini telah banyak menyita perhatian masyarakat dunia dan menyayat hati mereka yang melihatnya.
Video yang diunggah oleh save our palestina ini berdurasi 54 detik. Cukup banyak komentar yang menghiasi kolom komentar di bawah video tersebut sebagai ungkapan keharuan dan simpati para netizen.
Masya Allah, Bocah Ini Baca Alquran Sambil Menangis, Tubuhnya Berdarah (Video)
Sampai hari Jumat kemarin (4/3/2016) lebih dari 136 ribu orang telah menyaksikan suasana yang membuat siapapun akan menangis. Terlihat bahwa bocah tersebut seperti dikotori dengan noda darah baik pada kening maupun sekujur badannya. Dan memang darah itu berasal dari sang bocah.
Nampak wajahnya begitu berdebu dengan rambutnya yang kotor sehingga tidak terlalu jelas wajahnya seperti apa. Ketika membacakan ayat Alquran, terdengar isakan tangis yang tak bisa tertahankan dari bocah tersebut. Hampir kondisinya seperti seseorang yang baru keluar dari reruntuhan bangunan.
Ketika menjelang akhir tayang, seseorang memanggilnya dan menyuruh untuk berhenti mengaji. Namun sang bocah tidak menurutinya dan kembali lagi ia membaca Alquran yang disertai dengan tangisan yang mendalam.
Beberapa catatan dari pemberitaan menyebutkan bahwa video tersebut merupakan kondisi yang terjadi ketika konflik Palestina dengan Israel di tahun 2014. Menurut laporan UNICEF, hampir 240 anak tewas saat perang Gaza. Bisa dikatakan hampir 30 persen dari keseluruhan korban sipil yang meninggal.
Semoga menjadi pembelajaran bagi kita bahwa kekerasan hanya akan menimbulkan kesengsaraan. Terlebih lagi jika anak-anak menjadi sasaran.
Sebuah ironi yang kini banyak mata enggan untuk melihat dan menyadarinya. Hati setiap muslim seakan tidak sadar dengan penderitaan muslim lainnya dan bahkan lebih mementingkan diri mereka sendiri dengan berbagai hal yang sebenarnya telah cukup untuk kebutuhan hidup.
Maka sudah sepantasnya kita mempertanyakan mengenai hakikat diri kita sebagai seorang muslim. Sudah benarkah kita menjadi seorang muslim yang disebutkan oleh Allah? Sudahkah kita merasakan penderitaan muslim lainnya sebagaimana disebutkan Rasulullah layaknya sebuah tubuh yang satu? Sebuah tubuh yang akan merasakan sakit ketika anggota tubuh lainnya terluka.
Sudahkah kita membantu mereka dengan menyisihkan sekemampuan kita? Atau justru terbawa arus hedonisme yang seakan seperti tak pernah merasa puas akan segalanya?
Mari kita berubah dan melihat segalanya sebagai suatu kebaikan demi terciptanya sebuah dunia yang penuh kedamaian. Sebuah dunia yang diperkuat dengan kebersamaan sesama muslim.