Cara Sabar Menghadapi Mertua

'Cara Sabar Menghadapi Mertua'

Menikah adalah menyatukan dua keluarga sebab tak hanya menyatukan dua orang yang saling mencintai, yang paling penting juga adalah menyatukan kedua keluarga besar.

Namun sayangnya terkadang tak mulus yang kita kira, ada banyak masalah terutama natara mertua dan menantu.

Banyak menantu yang merasa tersakiti oleh mertuanya, seringkali sikap mertua atau ucapannya sangat kejam, lalu apa yang bis akita lakukan menghadapi menantu yang demikian?

1. Sabar, Jangan Pernah Membalas
Bersabarlah, jadilah menantu yang tidak membalas perkataan mertua. Bukankah Allah bersama orang-orang yang sabar serta ada ayat lain bahwa segala perbuatan baik pasti ada balasannya.

Ketahuilah bahwa orang suka menyakiti itu setelahnya pasti akan menyesal juga, meski penyesalannya tak berarti apa-apa.

Maka dari itu kita disuruh memilih apakah marah-marah atau memilih diam ketika sedang emosi sebab akhirnya kitalah yang akan menyesal.

Hal ini berlaku untuk siapapun, terlebih lagi kepada mertua yang notabenya juga orang tua kita.

Appaun yang dikatakan oleh mertua cukup didengarkan saja, jangan dimasukkan kedalam hati atau merasa akit hati, serahkan saja semuanya kepada Allah.

2. Jangan Terlalu Sering Berinteraksi, Apalagi Serumah dalam Jangka Waktu Lama
Setelah menikah jauh lebih baik mandiri dan punya kehiduapn tersendiri. Hal ini juga mencari salah satu cara menghadapi mertua yang.

Dengan tidak terlalu sering berintraksi maka tak perlu merasa sakit hati.

Namun walau begitu tetaplah menjadi menantu yang baik, yang berbakti serta selalu memuliakan mertua sebagaimana memuliakan orang tua sendiri.

3. Dorong Suami Kita untuk Menyayangi atau Memperhatikan Ibu Mertua Kita yang Notabene adalah Ibunya
Terkadang iu mertu abersikap kasar serta selalu marah suaminya tidak memeprlakukan demikian sehingga ia merasa cemburu.

Jika memang demikian maka kitalah yang harus sadar jangan merasa bahwa mertua harusnya bijak karena sudah memiliki banyak pengalaman.

Sebagai menantu kita harus sadar, ia juga wanita yang mungkin masa lalunya belum tuntas terbawa hingga sekarang. Sehingga dia merasa cemburu ketika ia tidak diperlakukan dengan demikian oleh suaminya dulu.

4. Sadari bahwa Ibu Mertua Kita Tidak Bahagia
Orang yang bahagia adalah orang yang tidak akan pernah menyakiti orang lain. Jika ibu mertuamu suka marah dan suka menyakiti hati padahal anda tidak memiliki salah apapun mungkin dia memang tidak bahagia.

Maka lebih baikdoakan saja semoga ibu mertua bahagia hingga jiwanya tidak sengsara.

5. Jadikan Semuanya Sebagai Pelajaran Berharga
Perbuatan mertua cukup jadikan sebagai pelajaran. Tidak semua menantu pernah menjadi mertua sedangkan mertua sudah pernah menjadi menantu.

Maka kelak ketika anda menjadi mertua jangan pernah bersikap demikian kepada menantu anda, sebab anda tahu bagaiman arasanya tersakiti memiliki mertua yang selalu menyakiti. [islampos.com]

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR