Amalan yang Bisa Meringankan Hisab di Padang Mahsyar


Ketika hari kiamat nanti semua manusia akan ditanya tentang seluruh perbuatan yang ia lakukan. Kelak Allah akan perlihatkan semua cacatan setiap hamba-Nya.

Nabi Muhammad sering berdoa supaya kelak hisabnya dipermudah. Menurut Aisyah radhiyalahu ‘anha ketika Allah memperlihatkan catatan amal perbuatan, maka pada saat itu juga Allah telah memaafkan. Sedangkan barang siapa hisabnya dipersulit maka ia akan binasa.

Tentu kita ingin menjadi orang yang mudah ketika Allah hisab nanti, sehingga kita tidak celaka dan binasa.

Namun apakah pilihan kita sudah disertai dengan pilihan yang totalitas dalam meraihnya?

Di dalam kitab Nashaihul Ibad menarangkan bahwa salah satu tips agar dimudahkan dalam hisabnya adalah dengan cara senantiasa menasehati diri sendiri juga saudara serta familynya.

Imam Nawawi menuliskan dalam karyanya:

ومن أراد أن يكون حسابه يسيرا فليكن ناصحا لنفسه وإخوانه
“Barangsiapa yang ingin dihisab dengan mudah, maka jadilah orang yang menasehati diri sendiri dan saudara saudaranya”

Sebab menasehati adalah satu bentuk rasa cinta yang menginginkan kebaikan bagi dirinya juga orang lain.

Sebagaimana Imam Ibn rajab menukil ucapan Imam Khattabi, nasehat adalah hal yang bisa memberi penegertian kebaikan kepada yang dinasehati.

Disamping itu nasehat juga adalah tonggak ajaran agama islam, maka dari itulah sampaikan nasehat dari kerja dakwah.

Menasehati diri sendiri atau saudar kita jangan sampai dijadikan sebagai kesempatan untuk menipu dan mencari muka, menasehatilah semata-mata untik kebaikannya.

Karena barang siapa yang menasehati demi kebaikan maka orenag tersebut sudah menunaikan kewajiban sebagai orang muslim atas muslim lainnya.

Karena disinilah keikhlasan hamba-Nya yang mau menasehati hamba lainnya agar menjadi hamba yang lebih baik sehingga Allah akan mudahkan hisabnya.

Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dituliskan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Kewajiban seorang muslim atas muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang bertanya,“Apa itu ya Rasulullah.” Maka beliau menjawab, “Apabila kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya, apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangannya, apabila dia meminta nasehat kepadamu maka berilah nasehat kepadanya, apabila dia bersin lalu memuji Allah maka doakanlah dia -dengan bacaan yarhamukallah-, apabila dia sakit maka jenguklah dia, dan apabila dia meninggal maka iringilah jenazahnya” (HR Muslim)

Demikianlah amalan yang bisa kita lakukan untuk memudahkan hisab ketika hari kiamat nanti.

Teruslah menjadi baik serta bermanfaat kepada orang lain juga menansehati diri sendiri dan orang lain, karena itulah yang menunjukkan bahwa kita saling mencintai.

Tidak menginginkan hal buruk terjadi sebab menansehati adalah memudahkan hisab kita diakhirat nanti. [bincangsyariah.com]

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR