Inilah penjelasan Menikahi janda adalah adalah sumber rezeki



Pernikahan adalah fitrah manusia. Maka jalan yang sah untuk memenuhi kebutuhan itu adalah dengan akad nikah atau melalui jenjang pernikahan. Sasaran utama dari disyariatkannya pernikahan didalam islam diantaranya adalah untk membentengi martabat manusia dari perbuatan kotor dan keji  yang dapat merendahkan dan merusak martabat manusia yang luhur. Islam memamndang pernikahan dan pembentukan keluarga sebgai sarana yang efektif untuk memelihara pemuda dan pemudi dari kerusakan dan melindungi masyarakat dari kekacauan. Lantas bagaimana menikah dengan seorang janda ?

Menikahi janda adalah adalah sumber rezeki

Mengenai keberkahan menikahai wanita terlepasa dari menikahi janda atau gadis. Allah swt menjanjikan kecukupan untuk mereka yang menikah seperti dalam ayat al-quran berikut  “Kawinkanlah orang-orang yang masih lajang diantara kalian, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari budak-budak lelaki dan budak-budak perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya.” (QS. AN-Nur : 32)

Menikah dengan janda mungkunlah bukan hal yang aneh lagi di zaman sekarang ini karena telah cukup banyak masalah yang berjalan baik maupun mereka yang cerai melalui langkah yang sah ataupun tidak. Ataupun yang tidak cerai namun ditinggal oleh suami namun tidak ada berita. Menikah dengan janda memang dibutuhkan kesiapan ekstra tidak Cuma materi namun sikap dewasa harus lebih tinggi namun apakah benar menikahi janda merupakan sumber rezeki ?


Berikut penjelasannya…

Keutamaan menolong para janda
Dari Abu khurairah, rasulullah saw bersabda “Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa disiang hari dan menegakkan shalat di malam hari.” (HR. Bukhari no. 5353 & HR. Muslim no. 2982). Termasuk dalam menolong para janda adalah dengan menikahi mereka. Namun janda manakah yang dimaskud ? kita tahu bersama bahwa anak yatim adalah anak yang ditinggal mati ayahnya, anak seperti inilah yang dikatakan yatim dan punya keutamaan untuk ditolong karena penanggung nafkahnya yaitu ayahnya sudah tiada. Jika ada yang menikahi janda, karena ingin menolong anaknya, maka ia akan mendapatkan keutamaan besar menyantuni anak yatim. Dari nabi muhammad saw bersabda “Kedudukanku dan orang-orang yang menanggung anak yatim disurga bagaikan ini (beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, namun beliau renggangkan antara keduanya).” (HR. Bukhari no. 5304)

Menikahi janda ataukah perawan ?
Walau memang menikahi perawan ada keutamaanya. Namun menikahi janda tidak boleh dipandang sebelah mata, bahkan ada pria yang membutuhkan janda dibandingkan gadis perawan. Semisal seorang pria ingin mencari wanita yang lebih dewasa darinya. Sehingga bisa mengurus adik-adiknya dari jabir bin Abdillah ia pernah berkata “Aku pernah menikahi seorang wanita di masa Rasulullah saw. Lalu aku bertemu dengan nabi muhammad saw, beliau pun bertanya, “Wahai jabir, apakah engkau sudah menikah?” ia menjawab, “iya sudah.” Yang kau nikahi gadis ataukah janda ?”, tanya rasulullah saw. Akupun menjawab “Janda.” Rasulullah saw mengatakan, “Kenapa engkau tidak menikahi gadis saja, bukankah engkau bisa bersenang-senang dengannya?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki beberapa saudara perempuan. Aku khawatir, jika menikahi perawan malah nanti ia sibuk bermain dengan saudara-saudara perempuanku. Rasulullah saw bersabda , “Itu berarti alasanmu. Ingatlah, wanita dinikahi karena seseorang memandang agama, harta, dan kecantikannya. Pilihlah yang baik agamanya, engkau pasti menuai keberuntungan.” (HR. Muslim No : 715)

Dari hadist yang sudah dijelaskan tadi ketika ingin menikahi janda ada baiknya kita juga harus melihat dari akhlaknya. Itulah beberapa keutamaan dari menikahi janda. Apapun pilihannya menikahi seorang gadis perawan ataupun janda yang telah memiliki anak sesungguhnya baik adanya. Selama kita memperlakukan dan menafkahi isteri dengan sebaik-baiknya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin..

Sumber: http://belajaragamaislami.com

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR