Pemuda Indonesia Berdarah Kalimantan Ini Jadi Imam Tetap di Mekkah Sejak Umur 15 Tahun
Saturday, June 29, 2019
Edit
tampak di hadapan imam masjidil haram syekh sudais, para ulama dan juga tokoh mekkah, serupa amir kota mekkah dan juga naib amir dan juga yang lain.
Pemuda itu bernama syekh asal syu’bah bin haji yanto al – makki al – banjari. akrab disapa ustaz asal.
dia merupakan anak angkat guru syairazi kandangan dan juga anak angkat imam masjidil haram syekh dokter hasan bukhari.
cerita ustaz asal mendadak jadi viral sehabis diunggah ke facebook oleh nur hidayatullah yuzarsif, dosen fakultas syari’ah dan juga hukum uin walisongo semarang.
lewat unggahannya, nur hidayatullah menggambarkan panjang lebar tentang wujud ustaz asal.
disebutkan kalau ustaz asal jadi imam salat rawatib, tarawih, dan juga qiyamul lail di sebagian masjid di makkah, antara lain: masjid al – bashawiri dan juga masjid ‘asyur bukhari (2012) , masjid ar – ridha (2013) , masjid syekh ibn utsmain (2014) , masjid bin laden (2015) , dan juga masjid birrul walidain (2016, 2018).
tahun 2017 dia tidak jadi imam di mekkah karna kembali ke kampung tamannya di kandangan – kalimantan selatan, sekalian menemui salah seseorang gurunya yang bernama tuan guru haji ahmad syairazi.
ustaz asal lahir di mekkah pada tahun 1997, anak kesatu dari pendamping ustaz yanto dan juga ustazah mariyati.
walaupun semenjak lahir menetap di mekkah, kewarganegaraan ustaz asal senantiasa indonesia.
bapak dan juga ibunya berasal dari ambutun, kandangan, kalimantan selatan. berikut cerita lengkap nur hidayatullah yuzarsif:
“asal” begitu panggilan guru dan juga ulama makkah kepadanya, tidak sempat mondok serupa mayoritas ustadz pada lazimnya.
dia mukim di rumah orang tuanya di makkah.
di umur 12 tahun dia menuntaskan hafalan alquran, dan juga mencapai ijazah hafalan alquran dengan predikat “excellent” dari lembaga hafalan alquran tingkatan kota makkah.
dia telah menamatkan teks dan juga hafalan alquran dan masih teratur mereview di dasar tutorial imam masjidil haram syekh dokter hasan bukhari, terlebih lagi sudah menamatkan alquran riwayat syu’bah bin ‘ashim al – kufi di dasar tutorial imam masjidil haram tersebut.
pemuda yang suka mendendangkan nasyid ini pula sempat mencapai juara 1 musabaqah tilawatil qur’an tingkatan kota makkah, dan juga peringkat utama dengan predikat exelent pada musabaqah hifzhil qur’an di masjid al – kuwaiti.
pribadinya kerap tampak di stasiun televisi di kota makkah, diundang membacakan ayat suci alquran pada acara – acara spesial yang dihadiri oleh para syekh, ulama, dan juga tokoh di kota makkah.
tidak hanya jadi imam masjid birrul walidain di wilayah zaidi makkah, dikala ini ustadz asal pula padat jadwal mengajar hafalan, tahsin dan juga tilawah alquran, di sebagian tempat; antara lain di masjid ‘asyur bukhari makkah, di dasar binaan syekh hasan bukhari, mengajar mahasiswa luar negara di masjid fakultas dakwah di dasar binaan universitas ummul qura.
tiap bulan sya’ban diadakan penutupan tahfizh, sampai – sampai mahasiswa kembali ke negerinya tiap – tiap.
di dikala seperti itu ustadz asal berulang tampak berbarengan tokoh dan juga ulama makkah serupa imam masjidil haram syekh dokter. hasan bukhari dan juga khatibnya imam saleh al – thalib yang pula tercatat bagaikan hakim agung di kota makkah.
demikianlah cerita seseorang pemuda indonesia yang sukses di tempat turunnya islam.
dia berpesan kepada umat islam spesialnya para pelajar dan juga generasi muda supaya menyibukkan diri dengan alquran.
karena alquran merupakan kitab yang amat mulia, diwahyukan kepada nabi yang amat mulia, nabi muhammad saw, lewat malaikat yang amat mulia, jibril as, diturunkan di dataran bumi yang amat mulia, mekkah, pada bulan yang amat mulia, ramadhan, dan juga di malam yang amat mulia, malam lailatul qadar, yang lebih baik dari seribu bulan.
hingga, mereka yang memuliakan alquran merupakan mereka yang dimuliakan allah swt.
betapa banyak orang yang memuliakan alquran, hidup dan juga kehidupannya terus menjadi berkah dan juga sukses.
memuliakan alquran dengan membacanya, mengerti dan juga mentadabburinya; syukur – syukur dapat menghafal dan juga mengamalkannya dengan penuh keikhlasan. semoga…
( sumber: tribunnews. com )