Ternyata Orang Pelit dan Suka Perhitungan Kehidupannya Tidak Akan Bahagia
Sunday, June 30, 2019
Edit
Pelit & terlalu perhitungan adalah tipe orang yg selalu dipinggirkan & selamanya nir akan memperoleh kebahagiaan. Selalu dihindari masyarakat di sekitarnya, mereka yang hayati pada sekeliling 2 orang tadi nir akan membantu & menolong keduanya waktu mendapat musibah dan kesulitan.
Dan ini fakta baik bagi Anda yg mempunyai sifat murah hati, nir pelit & suka menolong. Menurut hasil survei yg dilakukan oleh Gallup World Poll, mulai berdasarkan tahun 2009 sampai 2016, dihasilkan bahwa sifat murah hati, nir pelit untuk memberi, & penolong, bisa mendatangkan kebahagian pada diri seorang.
Jadi, mereka yg masuk pada kategori orang pelit & senang perhitungan, mampu jadi nir pernah merasa senang pada hidupnya.
Hasil jajak pendapat yang dikemukakan pada American Psychological Association ini, melibatkan lebih kurang 312.382 responden.
Survei menyimpulkan adanya interaksi positif antara sifat memberi dengan perasaan bahagia dalam hati.
Hasil survei ini ditemukan dalam 90% responden meski status & latar belakang mereka saling tidak selaras jauh. Kemudian, output serupa juga terlihat dalam survei yg pernah diadakan sang International Canada University.
Survei yg melibatkan kurang lebih 1750 orang tadi, membicarakan bahwa para responden merasa lebih bahagia dan tentram hidupnya setelah mereka menolong & memberi amal untuk orang lain.
Kesimpulannya, mereka yg rajin beramal mempunyai peluang tinggi buat menjalani kehidupan menggunakan penuh kebahagiaan.
Dan ini fakta baik bagi Anda yg mempunyai sifat murah hati, nir pelit & suka menolong. Menurut hasil survei yg dilakukan oleh Gallup World Poll, mulai berdasarkan tahun 2009 sampai 2016, dihasilkan bahwa sifat murah hati, nir pelit untuk memberi, & penolong, bisa mendatangkan kebahagian pada diri seorang.
Jadi, mereka yg masuk pada kategori orang pelit & senang perhitungan, mampu jadi nir pernah merasa senang pada hidupnya.
Hasil jajak pendapat yang dikemukakan pada American Psychological Association ini, melibatkan lebih kurang 312.382 responden.
Survei menyimpulkan adanya interaksi positif antara sifat memberi dengan perasaan bahagia dalam hati.
Hasil survei ini ditemukan dalam 90% responden meski status & latar belakang mereka saling tidak selaras jauh. Kemudian, output serupa juga terlihat dalam survei yg pernah diadakan sang International Canada University.
Survei yg melibatkan kurang lebih 1750 orang tadi, membicarakan bahwa para responden merasa lebih bahagia dan tentram hidupnya setelah mereka menolong & memberi amal untuk orang lain.
Kesimpulannya, mereka yg rajin beramal mempunyai peluang tinggi buat menjalani kehidupan menggunakan penuh kebahagiaan.