Benarkah Menanam Tumbuhan di Kubur Dapat Meringankan Siksa Kubur?
Wednesday, July 31, 2019
Edit
\
Ternyata selain berguna untuk membantu mengurangi polusi dan menyediakan pangan bagi makhluk hidup, tumbuhan diyakini memiliki manfaat lain bagi umat Islam.
Yaitu mendoakan setiap ahli kubur yang berapa di tanah di mana ia ditanam dan itu dapat meringankan siksa kubur.
Sebagaimana disebutkan dalam riwayat hadits berikut ini:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضى الله عنهما عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ مَرَّ بِقَبْرَيْنِ يُعَذَّبَانِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِى كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِى بِالنَّمِيمَةِ . ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا بِنِصْفَيْنِ ، ثُمَّ غَرَزَ فِى كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً . فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، لِمَ صَنَعْتَ هَذَا فَقَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
Dari Ibnu Abbas Ra, Rasulullah Saw melewati dua kuburan seraya bersabda, “Kedua penghuni kubur ini sungguh sedang diadzab dalam kuburnya. Dan mereka tidak di adzab karena perkara besar. Adapun seorang di antara satunya tidak menghalangi percikan kencingnya mengenai dirinya. Sedang yang satunya, adalah mengadu domba (menebar permusuhan) di kalangan manusia.” Kemudian Rasulullah mengambil sebatang kurma lalu mematahkannya menjadi dua bagian kemudian menancapkan satu di tiap kuburan. Para sahabat bertanya, “Kenapa engkau melakukan ini?” Rasulullah menjawab, “Mudah-mudahan meringankan siksa bagi keduanya selama batang itu tidak kering.” (HR. Bukhari & Muslim)
Muhammad Shalih al-Utsaimin menjelaskan dalam Majmu’ al-Fatawa bahwa tumbuhan tersebut selalu bertasbih kepada Allah sehingga hal itu meringankan siksa bagi sang mayit dalam kubur.
Demikianlah bagaimana setiap tumbuhan mempunyai cara tersendiri untuk bermunajat dan berzikir kepada Allah Swt.
Kedua ahli kubur dalam hadis di atas merupakan orang yang suka mengadu domba dan satunya seorang yang tidak bersih dalam membasuh air kencing.
Maka Rasul berharap siksanya diringankan selama dahan yang ditancapkan belum kering, itu adalah masa yang sebentar, karena dosa keduanya termasuk berat di sisi Allah.
Berdasarkan hadis ini,para ulama berpendapat bahwa menanamkan tumbuhan di atas kubur seseorang dianjurkan dalam Islam untuk meringkankan dosanya.
Namun yang lebih penting dari itu setelah mayat dikubur adalah memanjatkan doa dan ampunan untuknya sebab pada saat itu ia akan ditanya oleh Malaikat.
Wallahu’alam.
Sumber: bincangsyariah.com
Ternyata selain berguna untuk membantu mengurangi polusi dan menyediakan pangan bagi makhluk hidup, tumbuhan diyakini memiliki manfaat lain bagi umat Islam.
Yaitu mendoakan setiap ahli kubur yang berapa di tanah di mana ia ditanam dan itu dapat meringankan siksa kubur.
Sebagaimana disebutkan dalam riwayat hadits berikut ini:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضى الله عنهما عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ مَرَّ بِقَبْرَيْنِ يُعَذَّبَانِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِى كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِى بِالنَّمِيمَةِ . ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا بِنِصْفَيْنِ ، ثُمَّ غَرَزَ فِى كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً . فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، لِمَ صَنَعْتَ هَذَا فَقَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
Dari Ibnu Abbas Ra, Rasulullah Saw melewati dua kuburan seraya bersabda, “Kedua penghuni kubur ini sungguh sedang diadzab dalam kuburnya. Dan mereka tidak di adzab karena perkara besar. Adapun seorang di antara satunya tidak menghalangi percikan kencingnya mengenai dirinya. Sedang yang satunya, adalah mengadu domba (menebar permusuhan) di kalangan manusia.” Kemudian Rasulullah mengambil sebatang kurma lalu mematahkannya menjadi dua bagian kemudian menancapkan satu di tiap kuburan. Para sahabat bertanya, “Kenapa engkau melakukan ini?” Rasulullah menjawab, “Mudah-mudahan meringankan siksa bagi keduanya selama batang itu tidak kering.” (HR. Bukhari & Muslim)
Muhammad Shalih al-Utsaimin menjelaskan dalam Majmu’ al-Fatawa bahwa tumbuhan tersebut selalu bertasbih kepada Allah sehingga hal itu meringankan siksa bagi sang mayit dalam kubur.
Demikianlah bagaimana setiap tumbuhan mempunyai cara tersendiri untuk bermunajat dan berzikir kepada Allah Swt.
Kedua ahli kubur dalam hadis di atas merupakan orang yang suka mengadu domba dan satunya seorang yang tidak bersih dalam membasuh air kencing.
Maka Rasul berharap siksanya diringankan selama dahan yang ditancapkan belum kering, itu adalah masa yang sebentar, karena dosa keduanya termasuk berat di sisi Allah.
Berdasarkan hadis ini,para ulama berpendapat bahwa menanamkan tumbuhan di atas kubur seseorang dianjurkan dalam Islam untuk meringkankan dosanya.
Namun yang lebih penting dari itu setelah mayat dikubur adalah memanjatkan doa dan ampunan untuknya sebab pada saat itu ia akan ditanya oleh Malaikat.
Wallahu’alam.
Sumber: bincangsyariah.com