Seorang Pria Dapat Berkah Akibat Isu Kiamat di Ponorogo, Beli Rumah Cuma 20 Juta



Beredar isu kiamat di Ponorogo dan membuat geger warga sekitar.

Namun nampaknya justru ada yang dapat berkah berkat isu kiamat yang menghebohkan warga tersebut.

Seorang warga yang mendapat berkah isu kiamat di Ponorogo adalah Sumono, laporan surya.co.id (13/03/2019).

Rumah itu dibeli dari warga yang sudah pindah ke Malang gara-gara isu kiamat terjadi empat tahun lagi.

Mereka pindah ke Kasembon, Kabupaten Malang.

Isu kiamat dihembuskan oleh warga setempat yang bernama Katimun.

Dikabarkan, sekitar dua bulan lalu, usai pulang menimba ilmu di Malang, Katimun mendatangi warga dari rumah ke rumah dan menyebarkan ajarannya.

Ada empat rumah milik warga yang ikut pindah ke Malang dijual.

Marimun yang merupakan warga Dusun Krajan, Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo membenarkan ada warga yang terkena isu kiamat menjual rumah.

Salah satu rumah itu dibeli oleh anaknya bernama Sumono.

Sumono membeli rumah milik pasangan suami istri Marimun dan Sriyanti.

Pasutri itu masih satu kerabat dengannya.

“Sudah sekitar seminggu di sini, saya juga nggak dipamiti. Katanya ikut pengajian, mondok ke Malang,” kata Karimun saat ditemui SURYA.co.id di lokasi, Rabu (13/3/2019) petang.

Kapan saudaranya akan kembali lagi? Karimun mengatakan tidak mengetahui.

“Nggak tahu kapan kembalinya, ndak dikasih tahu,” katanya.

Ia mengatakan anaknya membeli rumah tersebut seharga Rp 20 juta.

“Rp 20 juta,” katanya.

Sebelumnya, sebanyak 52 warga Dusun Krajan, Desa Watu, Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo meninggalkan rumahnya untuk pindah ke Malang.

Berita tersebut juga membuat pasangan suami istri Darti (48) dan Soimin (60), warga RT 4/RW 01 Dusun Krajan, Desa Watu, Bonang, Kecamatan Badegan itu kaget.

Mereka mengatakan, tetangga pindah ke Malang secara tiba-tiba itu tanpa berpamitan.

Ketiga tetangganya tersebut, yakni pasangan suami istri, Marimun dan Sriyani, Marni dan Winarsih, Nyaman dan Eldiana.

Ketiga pasangan suami istri ini juga mengajak anak mereka masing-masing.

“Sudah sekitar satu minggu ini. Nggak tahu ke mana, tiba-tiba menghilang. Saya juga kaget, wong sehari-hari biasanya cari rumput sama saya,” kata Darti.

Darti mengatakan, tetangganya yang berangkat ke Malang memang mengikuti pengajian yang dipimpin Katimun, seorang warga di desanya.

Sumber: suar.grid.id

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR