Suami, Jangan Biarkan Istri Anda Tidak Berhijab! Ini Azabnya
Sunday, December 1, 2019
Edit
Seorang suami memiliki tanggung jawab yang sangat besar kepada istri dan anaknya. Sebab, segala hal yang dilakukan oleh mereka suatu saat akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah SWT.
Salah satunya yaitu apabila membiarkan istrinya berkeliaran tidak berhijab, perbuatannya itu disebut diyatsah.
Suami yang berbuat demikian maka tidak akan dilihat Allah pada hari kiamat. Sebab, dia adalah termasuk kaum pria yang tidak punya rasa cemburu terhadap istrinya (dayuts).
Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Ada tiga orang yang tidak akan dilihat Allah pada hari kiamat: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang meniru gaya laki-laki, dan dayuts” (HR. An Nasa’i dan Ahmad).
Lalu bagaimana bentuk perbuatan diyatsah atau sikap laki-laki dayyuts di zaman modern?. Berikut ini contoh dan tingkatannya:
Membiarkan Istrinya Tidak Menutup Aurat
Menutup aurat adalah wajib. Tidak ada satu pun ulama yang mengingkari kewajiban menutup aurat. Sedangkan aurat wanita menurut jumhur ulama adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Persis sama dengan yang wajib ditutup saat salat.
Termasuk aurat adalah rambut. Maka menutup rambut dengan kerudung, jilbab atau apapun namanya adalah wajib bagi muslimah.
Jika ada laki-laki yang membiarkan istriya tidak berjilbab, tidak menutup aurat, maka ia termasuk berbuat diyatsah.
Ada pula laki-laki yang membiarkan istrinya bukan hanya tidak berjilbab, tetapi juga membuka sebagian anggota tubuhnya dengan memakai t-shirt, tank top, rok pendek, hot pan, dan sejenisnya.
Yang membuka banyak aurat dan memancing syahwat laki-laki. Laki-laki seperti ini, ia semakin dekat dengan status dayyuts.
Menyuruh Istrinya Membuka Aurat
Membiarkan istri membuka aurat adalah perbuatan diyatsah. Laki-laki yang membiarkan istrinya tidak berjilbab berarti telah berbuat diyatsah.
Apalagi jika laki-laki itu malah menyuruh istrinya melepas jilbab, berarti ia semakin dekat dengan dayyuts.
Tingkatan yang lebih parah, jika laki-laki menyuruh istrinya memakai pakaian yang memperlihatkan lebih banyak auratnya hingga semakin memancing syahwat laki-laki lain.
Membiarkan Istrinya Pamer Aurat di Internet Atau di Media Sosial
Jika membiarkan istri membuka aurat di sekitar rumah, maka yang melihat adalah tetangga dan orang-orang terbatas di sekitarnya.
Tetapi begitu seorang wanita membuka auratnya dan dipamerkan di internet atau media sosial, maka seluruh dunia bisa menikmatinya.
Maka laki-laki yang membiarkan istrinya berbuat demikian, maka dia termasuk laki-laki dayyuts. Tidakkah ia cemburu dengan istrinya yang auratnya dipelototi jutaan orang?.
Membiarkan Istrinya Ikhtilath
Termasuk bentuk sikap laki-laki dayyuts di zaman modern adalah membiarkan istrinya melakukan ikhtilath dan tidak timbul kecemburuan sama sekali di hatinya, tidak pula ia mencoba melarang dan menasehatinya.
Umumnya, ini terjadi pada wanita yang telah membuka aurat kemudian bergabung dengan komunitas-komunitas antar-jenis baik karena ikatan hobi atau pertemanan.
Cirinya, pada komunitas itu hubungan laki-laki dan perempuan tidak dijaga dengan baik sehingga memungkinkan saling pandang, saling mencandai, hingga bersentuhan fisik dan cipika-cipiki.
Mengeksploitasi Istrinya
Ada pula yang karena motif ekonomi, laki-laki mengeksploitasi istrinya melakukan pekerjaan yang membuatnya membuka aurat, melakukan ikhtilath dan memancing syahwat.
Misalnya menyuruh istrinya menjadi penyanyi dan penari. Sehingga istrinya menghibur laki-laki lain, bergoyang di depan umum, dan sejenisnya.
Membiarkan Istrinya (Mendekati) Zina
Yang paling parah dari tingkatan dayyuts adalah laki-laki yang membiarkan istrinya berzina. Mungkin tidak secara langsung membiarkannya berzina di depan mata.
Tetapi dengan cara membiarkan istrinya bebas bergaul dengan laki-laki lain, mojok, dugem, pergi ke tempat-tempat maksiat dan sebagainya yang kemudian menjadi sarana dan ‘jalan’ bagi istrinya berbuat zina. Na’udzu billah.
Semoga Anda dijauhkan oleh Allah dari perbuatan diyatsah dan dari status laki-laki dayyuts. Wallahu A’lam.
Sumber: portalmadura.com