Hotel-Hotel di Seluruh Dunia Berubah Jadi Rumah Sakit
Monday, March 23, 2020
Edit
Sekian banyak penyesuaian mesti dilakukan di tengah pandemi corona COVID-19. Salah satu upayanya dilakukan hotel-hotel di seluruh dunia yang berganti peran jadi rumah sakit.
Mengutip laman Lonely Planet, Senin (23/3/2020), di Manchester, Inggris, dua hotel akan segera tutup dan beralih fungsi jadi tempat tenaga medis dari National Health Service (NHS) Britania Raya menangani pasien terpapar virus yang kali pertama teridentifikasi di Wuhan, Tiongkok tersebut.
Stock Exchange Hotel dan Hotel Football di Old Trafford, di mana sebagian kepemilikannya berada di tangan mantan pesepak bola Premiership Gary Neville dan Ryan Giggs, akan menyediakan 176 kamar secara gratis.
"Dengan menawarkan dua hotel tanpa mengenakan biaya sebagai pelayanan kesehatan, kami harap cara ini bisa memberi dukungan pada para tenaga medis di waktu-waktu seperti sekarang," kata Neville dalam sebuah video di akun media sosialnya, beberapa waktu lalu.
Hotel-hotel lain di Inggris Raya yang mengulurkan tangan dengan cara serupa merupakan jaringan hotel besar, seperti Hilton, Travel Lodge, dan Best Western Great Britain.
Miliarder pemilik klub sepak bola Chelsea Roman Abramovich juga menawarkan bantuan dengan menutup tagihan bagi pekerja NHS yang memesan kamar di Stamford Bridge Millennium Hotel. Upaya bergandengan tangan memberi bantuan ini merupakan respons atas kebutuhan kamar rumah sakit yang membludak.
Di samping, bisnis hotel tengah berjuang menghadapi pembatalan masal menyusul larangan bepergian dan masuk bagi pelancong dari negara-negara tertentu dalam upaya mencegah penyebaran corona COVID-19.
Di Spanyol yang sejak beberapa waktu lalu telah lockdown sebagai upaya pencegahan penyebaran corona COVID-19, Gran Hotel Colon di Madrid menawarkan lebih dari 350 kamar bagi pasien terdampak virus tersebut.
Italia yang sekarang mengalami efek buruk tak berbeda jauh dari Tiongkok telah membuat permintaan serupa bagi hotel-hotel berlokasi dekat dengan fasilitas medis. Di Prancis, pelayanan kesehatan anak di bawah naungan pemerintah berhasil membuat sekian banyak hotel berubah jadi rumah sakit.
Sedangkan, sebagian besar wilayah di Amerika Serikat juga dilaporkan tengah memproses perubahan hotel jadi rumah sakit demi menangani pasien corona COVID-19.
Perubahan fungsi akomodasi bagi tenaga medis telah jadi peran vital dalam memerangi penyebaran corona COVID-19. Di Wuhan, pemerintah Tiongkok membangun fasilitas khusus sebagai tempat tinggal sementara bagi dokter dan perawat yang menangani pasien virus tersebut.
Keputusan ini dibuat, lantaran tenaga medis punya risiko tinggi karena kontak langsung dengan pasien dan sebagai upaya isolasi dari keluarga dan komunitas. Itu juga memudahkan mereka, lantaran pembatasan transportasi umum sudah berlaku di sejumlah kota.
Artikel Asli
Mengutip laman Lonely Planet, Senin (23/3/2020), di Manchester, Inggris, dua hotel akan segera tutup dan beralih fungsi jadi tempat tenaga medis dari National Health Service (NHS) Britania Raya menangani pasien terpapar virus yang kali pertama teridentifikasi di Wuhan, Tiongkok tersebut.
Stock Exchange Hotel dan Hotel Football di Old Trafford, di mana sebagian kepemilikannya berada di tangan mantan pesepak bola Premiership Gary Neville dan Ryan Giggs, akan menyediakan 176 kamar secara gratis.
"Dengan menawarkan dua hotel tanpa mengenakan biaya sebagai pelayanan kesehatan, kami harap cara ini bisa memberi dukungan pada para tenaga medis di waktu-waktu seperti sekarang," kata Neville dalam sebuah video di akun media sosialnya, beberapa waktu lalu.
Hotel-hotel lain di Inggris Raya yang mengulurkan tangan dengan cara serupa merupakan jaringan hotel besar, seperti Hilton, Travel Lodge, dan Best Western Great Britain.
Miliarder pemilik klub sepak bola Chelsea Roman Abramovich juga menawarkan bantuan dengan menutup tagihan bagi pekerja NHS yang memesan kamar di Stamford Bridge Millennium Hotel. Upaya bergandengan tangan memberi bantuan ini merupakan respons atas kebutuhan kamar rumah sakit yang membludak.
Di samping, bisnis hotel tengah berjuang menghadapi pembatalan masal menyusul larangan bepergian dan masuk bagi pelancong dari negara-negara tertentu dalam upaya mencegah penyebaran corona COVID-19.
Di Spanyol yang sejak beberapa waktu lalu telah lockdown sebagai upaya pencegahan penyebaran corona COVID-19, Gran Hotel Colon di Madrid menawarkan lebih dari 350 kamar bagi pasien terdampak virus tersebut.
Italia yang sekarang mengalami efek buruk tak berbeda jauh dari Tiongkok telah membuat permintaan serupa bagi hotel-hotel berlokasi dekat dengan fasilitas medis. Di Prancis, pelayanan kesehatan anak di bawah naungan pemerintah berhasil membuat sekian banyak hotel berubah jadi rumah sakit.
Sedangkan, sebagian besar wilayah di Amerika Serikat juga dilaporkan tengah memproses perubahan hotel jadi rumah sakit demi menangani pasien corona COVID-19.
Perubahan fungsi akomodasi bagi tenaga medis telah jadi peran vital dalam memerangi penyebaran corona COVID-19. Di Wuhan, pemerintah Tiongkok membangun fasilitas khusus sebagai tempat tinggal sementara bagi dokter dan perawat yang menangani pasien virus tersebut.
Keputusan ini dibuat, lantaran tenaga medis punya risiko tinggi karena kontak langsung dengan pasien dan sebagai upaya isolasi dari keluarga dan komunitas. Itu juga memudahkan mereka, lantaran pembatasan transportasi umum sudah berlaku di sejumlah kota.
Artikel Asli