Inikah Kiamat? Astronom Lihat Tanda-tandanya di Antariksa
Tuesday, March 24, 2020
Edit
Selama ini para ahli astronomi sudah mengetahui tentang Galaksi Andromeda. Dalam hitungan ruang angkasa, letaknya tidak jauh dari dari Galaksi Bima Sakti kita.
Namun para ahli astronomi baru mengetahui bahwa Galaksi Andromeda punya kebiasaan yang sangat menakutkan di masa lampau.
Menurut pakar astronomi dari Research School of Astronomy and Astrophysics di Australian National University, Galaksi Andromeda punya kebiasaan memakan galaksi lainnya di masa lampau.
Kebiasaan tersebut bahkan berlanjut sampai sekarang. Padahal, Galaksi Andromeda dan Bima Sakti diperkirakan akan bertemu dalam 4,5 miliar tahun lagi.
Besarnya Hampir Sama dengan Galaksi Bima Sakti
Menurut Dr Dougal Mackey dari Australian National University, Galaksi Andromeda memiliki ukuran yang sama dengan Galaksi Bima Sakti.
" Ukurannya bisa dibilang hampir sama, baik dari segi panjang dan massanya," kata Dr Mackey yang memimpin penelitian tentang Galaksi Andromeda ini.
Seperti diketahui, Galaksi Bima Sakti adalah sebuah sistem tata surya berbentuk spiral. Bentuknya seperti piring datar berbentuk spiral.
" Begitu juga dengan bentuk dari Galaksi Andromeda," kata Dr Mackey.
Sering Memakan Galaksi Lain Miliaran Tahun Yang Lalu
Menurut penelitian yang diterbitkan di edisi terbaru jurnal Nature tersebut, Galaksi Andromeda memakan galaksi lainnya pada 10 miliar tahun yang lalu saat ia masih dalam proses pembentukan.
Galaksi Andromeda kemudian mengulangi aksinya tersebut pada 4 miliar tahun yang lalu. Hal itu terus berlanjut pada beberapa peristiwa dalam skala kecil berikutnya.
Maka tidak mengherankan jika Galaksi Andromeda bisa memiliki ukuran yang sangat besar, hampir menyamai Galaksi Bima Sakti.
Temuan soal rakusnya Galaksi Andromeda ini diperoleh setelah para ahli astronomi mempelajari lingkaran bintang Galaksi Andromeda.
Dua gugus bintang saling mengorbit di Galaksi Andromeda.
© The University of Sydney
Para ahli astronomi menemukan adanya dua gugus bintang yang terikat secara gravitasi, yang dikenal sebagai gugus bola, saling mengorbit satu sama lain.
Ini Yang Terjadi Jika Dua Galaksi Bertemu
Ketika Galaksi Bima Sakti memakan galaksi yang lebih kecil, akan lahir galaksi baru yang lebih besar. Maka seperti itulah gambaran yang terjadi jika Bima Sakti dan Andromeda bertemu, dan kemudian bertabrakan.
Ketika mereka semakin dekat satu sama lain, tarikan gravitasi timbal balik mereka akan menghancurkan keduanya.
" Jadi, mereka akan menjadi galaksi tunggal - jauh lebih besar - tanpa fitur baru setelah tabrakan dalam waktu sekitar 4,5 hingga 5 miliar tahun yang akan datang," kata Profesor Geraint Lewis dari University of Sydney.
Skenario lainnya adalah Bumi akan hancur oleh tabrakan tersebut, dan Matahari akan terpental ke ruang antargalaksi.
" Ada kemungkinan bahwa Matahari akan terlempar keluar dari sistem Andromeda dan Bima Sakti setelah keduanya bergabung akibat tabrakan itu, ke ruang antargalaksi. Akibatnya dapat mengganggu orbit Bumi sehingga Bumi tidak lagi dapat mendukung kehidupan," jelas Profesor Lewis.
Namun, di balik gambaran mengerikan itu, para ahli astronomi merasa terbantu dengan informasi tersebut.
Mereka akhirnya bisa memahami dari mana galaksi berasal dengan mengumpulkan jejak waktu galaksi terbentuk.
Artikel Asli
Namun para ahli astronomi baru mengetahui bahwa Galaksi Andromeda punya kebiasaan yang sangat menakutkan di masa lampau.
Menurut pakar astronomi dari Research School of Astronomy and Astrophysics di Australian National University, Galaksi Andromeda punya kebiasaan memakan galaksi lainnya di masa lampau.
Kebiasaan tersebut bahkan berlanjut sampai sekarang. Padahal, Galaksi Andromeda dan Bima Sakti diperkirakan akan bertemu dalam 4,5 miliar tahun lagi.
Besarnya Hampir Sama dengan Galaksi Bima Sakti
Menurut Dr Dougal Mackey dari Australian National University, Galaksi Andromeda memiliki ukuran yang sama dengan Galaksi Bima Sakti.
" Ukurannya bisa dibilang hampir sama, baik dari segi panjang dan massanya," kata Dr Mackey yang memimpin penelitian tentang Galaksi Andromeda ini.
Seperti diketahui, Galaksi Bima Sakti adalah sebuah sistem tata surya berbentuk spiral. Bentuknya seperti piring datar berbentuk spiral.
" Begitu juga dengan bentuk dari Galaksi Andromeda," kata Dr Mackey.
Sering Memakan Galaksi Lain Miliaran Tahun Yang Lalu
Menurut penelitian yang diterbitkan di edisi terbaru jurnal Nature tersebut, Galaksi Andromeda memakan galaksi lainnya pada 10 miliar tahun yang lalu saat ia masih dalam proses pembentukan.
Galaksi Andromeda kemudian mengulangi aksinya tersebut pada 4 miliar tahun yang lalu. Hal itu terus berlanjut pada beberapa peristiwa dalam skala kecil berikutnya.
Maka tidak mengherankan jika Galaksi Andromeda bisa memiliki ukuran yang sangat besar, hampir menyamai Galaksi Bima Sakti.
Temuan soal rakusnya Galaksi Andromeda ini diperoleh setelah para ahli astronomi mempelajari lingkaran bintang Galaksi Andromeda.
Dua gugus bintang saling mengorbit di Galaksi Andromeda.
© The University of Sydney
Para ahli astronomi menemukan adanya dua gugus bintang yang terikat secara gravitasi, yang dikenal sebagai gugus bola, saling mengorbit satu sama lain.
Ini Yang Terjadi Jika Dua Galaksi Bertemu
Ketika Galaksi Bima Sakti memakan galaksi yang lebih kecil, akan lahir galaksi baru yang lebih besar. Maka seperti itulah gambaran yang terjadi jika Bima Sakti dan Andromeda bertemu, dan kemudian bertabrakan.
Ketika mereka semakin dekat satu sama lain, tarikan gravitasi timbal balik mereka akan menghancurkan keduanya.
" Jadi, mereka akan menjadi galaksi tunggal - jauh lebih besar - tanpa fitur baru setelah tabrakan dalam waktu sekitar 4,5 hingga 5 miliar tahun yang akan datang," kata Profesor Geraint Lewis dari University of Sydney.
Skenario lainnya adalah Bumi akan hancur oleh tabrakan tersebut, dan Matahari akan terpental ke ruang antargalaksi.
" Ada kemungkinan bahwa Matahari akan terlempar keluar dari sistem Andromeda dan Bima Sakti setelah keduanya bergabung akibat tabrakan itu, ke ruang antargalaksi. Akibatnya dapat mengganggu orbit Bumi sehingga Bumi tidak lagi dapat mendukung kehidupan," jelas Profesor Lewis.
Namun, di balik gambaran mengerikan itu, para ahli astronomi merasa terbantu dengan informasi tersebut.
Mereka akhirnya bisa memahami dari mana galaksi berasal dengan mengumpulkan jejak waktu galaksi terbentuk.
Artikel Asli