Seperti Ini Shalat yang Tak Diterima Allah SWT
Shalat merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Saat melakukan shalat, ada syarat sah shalat yang dilakukan agar ibadah diterima Allah SWT.
Selain syarat yang tidak dipenuhi yang membuat shalat tidak diterima, ada juga yang membuat shalat tidak diterima
Dalam Hadits Qudsi disebutkan mengenai orang-orang yang diterima shalatnya oleh Allah Swt,
“Sesungguhnya Aku (Allah SWT) hanya akan menerima shalat dari orang yg dengan shalatnya itu dia merendahkan diri di hadapan-Ku.
Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yang lain. Dia tidak mengulangi maksiat kepada-Ku. Dia menyayangi orang-orang miskin dan orang-orang yang menderita.
Aku akan tutup shalat orang itu dengan kebesaran-Ku. Aku akan menyuruh malaikat untuk menjaganya.
Dan kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga.”
Kita perhatikan pernyataan kedua ini: “Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yang lain.” So, orang yang diterima shalatnya adalah orang yang tidak takabur sombong.
Menurut Imam Al-Ghazali, takabbur adalah sifat merasa dirinya lebih besar ketimbang orang lain dan memandang rendah orang lain.
Orang sombong bisa karena ilmu, amal, keturunan, kekayaan, anak buah, atau cantik dan tampannya.
Jika kita merasa besar memandang remeh orang lain, berarti kita sudah takabur. Dan shalat kita tidak diterima.
Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Takkan masuk surga seseorang yang dalam hatinya ada rasa takabur walaupun sebesar debu saja.”
Tak sedikit sifat takabur ini dimiliki para aktivis masjid atau aktivis kegiatan keagamaan. Mereka takabur dengan menganggap dirinya paling benar.