Ibu di Boyolali Menganiaya Anaknya, Balita Ditemukan Terikat di Bawah Pohon Pisang


Boyolali, 23 September 2023 - Sebuah kejadian tragis terjadi di Kecamatan Ngemplak, Boyolali, yang mengguncang masyarakat setempat. Seorang ibu diduga secara brutal menganiaya anak kandungnya yang berusia 4 tahun. Kekejaman terbaru terjadi ketika anak tersebut ditemukan terikat di bawah pohon pisang di bawah terik sinar matahari. Untungnya, tindakan sigap dari para tetangga mampu menyelamatkan sang balita dari penderitaan.


Warga yang mengetahui kejadian mengerikan ini segera melaporkannya kepada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali. Ketika anak itu diselamatkan, beberapa warga merekam kejadian tersebut dan mengirimkan rekaman tersebut kepada kepala DP2KBP3A, Ratri S Survivalina.


Dalam rekaman video yang diambil oleh warga, terlihat seorang anak perempuan dengan potongan rambut pendek yang tampak lemah di bawah pohon pisang saat matahari sedang bersinar terik. Beberapa warga dengan cepat melepaskan tali yang mengikat kakinya.


Mereka juga menghadap orang yang diduga sebagai orangtua korban, sambil mengancam akan melaporkan kasus ini ke DP2KBP3A Boyolali. Ratri S Survivalina, yang sering disapa Lina, juga menunjukkan foto bahu anak yang memar biru akibat penyiksaan yang diduga dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri.


Balita tersebut kemudian dilarikan ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di wilayah Ngemplak oleh petugas DP2KBP3A. Setelah menerima perawatan dan perhatian yang layak, kondisi balita tersebut mulai membaik.


Menyedihkan, balita tersebut masih berusia empat tahun. Sang ibu, yang diidentifikasi sebagai AT, diduga seringkali menganiaya anaknya. Tetangga yang mengetahui tindakan kejam ini tidak tinggal diam dan segera menyelamatkan korban, juga melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang.


Menurut Lina, ibu tersebut kemungkinan pernah mengalami trauma akibat kekerasan sebelumnya dan keluarga mereka juga mungkin menghadapi masalah rumah tangga yang tidak harmonis. Ibu ini tampaknya menyalahkan anaknya sebagai sumber masalah.


Pihak DP2KBP3A berjanji akan terus memantau perkembangan kasus ini dan akan bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPPA), Dinas Sosial, dan LSM. Sang ibu, meskipun telah dimintai keterangan, masih merasa tidak bersalah. Kepolisian juga telah menerima laporan mengenai kasus ini dan sedang melakukan klarifikasi lebih lanjut.


Kasus ini menciptakan kecaman dan keprihatinan yang mendalam di masyarakat Boyolali dan menyoroti pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dari kekerasan dan penyiksaan.

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR